Monday, August 3, 2020

HEMATEMESIS MELENA PENYEBAB TANDA DAN GEJALA



Hematemesis adalah muntah darah dan melena adalah pengeluaran feses atau tinja yang berwarna hitam seperti teh yang disebabkan oleh adanya perdarahan saluran makan bagian atas. Warna hematemesis tergantung pada lamanya hubungan atau kontak antara darah dengan asam lambung dan besar kecilnya perdarahan, sehingga dapat berwarna seperti kopi atau kemerah-merahan dan bergumpal-gumpal, (Nettina, Sandra M. 2001).
Melena adalah keluarnya tinja yang lengket dan hitam seperti aspal, lengket yang menunjukkan perdarahan saluran pencernaan bagian atas serta dicernanya darah pada usus halus. Warna merah gelap atau hitam berasal dari konversi Hb menjadi hematin oleh bakteri setelah 14 jam. Sumber perdarahannya biasanya juga berasal dari saluran cerna atas, (Sylvia, A Price. 2005).
Biasanya terjadi hematemesis bila ada perdarahan di daerah proksimal jejunum dan melena dapat terjadi tersendiri atau bersama-sama dengan hematemesis. Paling sedikit terjadi perdarahan sebanyak 50-100 ml, baru dijumpai keadaan melena. Banyaknya darah yang keluar selama hematemesis atau melena sulit dipakai sebagai patokan untuk menduga besar kecilnya perdarahan saluran makan bagian atas. Hematemesis dan melena merupakan suatu keadaan yang gawat dan memerlukan perawatan segera di rumah sakit.

Penyebab Dari Hematemesis Melena Adalah :
Varises Esophagus
Penderita dengan hematemesis melena yang disebabkan pecahnya varises esophagus, tidak pernah mengeluh rasa nyeri atau pedih di epigastrium. Pada umumnya sifat perdarahan timbul spontan dan massif. Darah yang dimuntahkan berwarna kehitam-hitaman dan tidak membeku karena sudah bercampur dengan asam lambung.
Karsinoma Esophagus
Karsinoma esophagus sering memberikan keluhan melena daripada hematemesis. Disamping mengeluh disfagia, badan mengurus dan anemis, hanya sesekali penderita muntah darah dan itupun tidak massif.
Sindroma Mallory-Weiss
Sebelum timbul hematemesis didahului muntah-muntah hebat yang pada akhirnya baru timbul perdarahan. Misalnya pada peminum alcohol atau pada hamil muda. Biasanya disebabkan oleh karena terlalu sering muntah-muntah hebat dan seterusnya.
Esofagitis dan Tukak Esophagus
Esophagus bila sampai menimbulkan perdarahan lebih sering intermitten atau kronis dan biasanya ringan, sehingga lebih sering timbul melena daripada hematemis. Tukak di esophagus jarang sekali mengakibatkan perdarahan jika dibandingkan dengan tukak lambung dan duodenum.
Kelainan di Lambung
-        -Gastritis Erisova Hemoragika
Hematemesis bersifat tidak massif dan timbul setelah penderita minum obat-obatan yang menyebabkan iritasi lambung. Sebelum muntah penderita mengeluh nyeri ulu hati.
-         -Tukak Lambung
Penderita mengalami dyspepsia berupa mual, muntah, nyeri ulu hati dan sebelum hematemesis didahului rasa nyeri atau pedih di epigastrium yang berhubungan dengan makanan. Sifat hematemesis tidak begitu massif dan melena lebih dominan dari hematemesis.
Kelainan Darah
Seperti : Polisetimia vera, limfoma, leukemia, anemia, hemofili, trombositopenia purpura.

Tanda dan Gejala hematemesis melena :
a.       Muntah darah (hematemesis)
b.      Mengeluarkan tinja yang kehitaman (melena)
c.       Mengeluarkan darah dari rectum (hematoskezia)
d.      Denyut nadi yang cepat, TD rendah
e.       Keringat dingin
f.       Nyeri perut
g.      Nafsu makan menurun
h.   Jika terjadi perdarahan yang berkepanjangan dapat menyebabkan terjadinya anemia, seperti mudah lelah, pucat, nyeri dada dan pusing.

Pencegahan Melena
Melena dapat dicegah dengan menghindari berbagai penyebab perdarahan saluran cerna. Upaya yang dapat dilakukan antara lain:
·           Membatasi konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), kafein, dan berhenti merokok
·           Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, serta banyak minum air putih. 

Penatalaksanaan yang dilakukan pada penderita hematemesis melena
  • Tirah baring  
  • Diet makanan lunak 
  • Transfusi darah diperlukan untuk mengganti darah yang hilang dan mempertahankan kadar Hb 50-70% harga normal. 
  • Pemberian obat-obatan hemostatik seperti vitamin K, karbosokrom, antasida dan golongan H2 reseptor antagonis berguna untuk menanggulangi perdarahan. 
  •  pemberian antibiotika yang tidak diserap oleh usus, sebagai tindakan sterilisasi usus. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan produksi amoniak oleh bakteri usus, dan ini dapat menimbulkan ensefalopati hepatic.

Pemeriksaan penunjang
a.   Pemeriksaan Radiologic
Pemeriksaan radiologic dilakukan dengan pemeriksaan esofagogram untuk daerah esophagus dan diteruskan dengan pemeriksaan double contrast pada lambung dan duodenum.  
b.   Pemeriksaan Endoskopik
Dengan adanya berbagai macam tipe fiberendokop, maka pemeriksaan secara endoskopik menjadi sangat penting untuk menentukan dengan tepat tempat asal dan sumber perdarahan. Keuntungan lain dari pemeriksaan endoskopik adalah dapat dilakukan pengambilan foto untuk dokumentasi, aspirasi cairan dan infuse untuk pemeriksaan sitopatologik. Pada perdarahan saluran makan bagian atas yang sedang berlangsung, pemeriksaan endoskopik dapat dilakukan secara darurat atau sendiri mungkin setelah hematemesis berhenti.
c.    Pemeriksaan Ultrasonografi dan Scanning Hati
Pemeriksaan dengan ultrasonografi atau scanning hati dapat mendeteksi penyakit hati kronik seperti sirosis hati yang mungkin sebagai penyebab perdarahan saluran makan bagian atas. Pemeriksaan ini memerlukan peralatan dan tenaga khusus yang sampai sekarang hanya terdapat dikota besar saja.

Komplikasi
1)      Syok hipovolemik
Disebut juga dengan syok preload yang ditandai dengan menurunnya volume intravaskuler oleh karena perdarahan. Dapat terjadi karena kehilangan cairan tubuh yang lain. Enurunnya volume intravaskuler menyebabkan penurunan volume intraventrikel. Pada klien dengan syok berat, volume plasma dapat berkurang sampai lebih dari 30% dan belangsung selama 24-28 jam.
2)      Gagal ginjal akut
Terjadi sebagai akibat dari syok yang tidak teratasi dengan baik. Untuk mencegah gagal ginjal maka setelah syok, diobati dengan menggantikan volume intravaskuler.
3)      Penurunan kesadaran
Terjadi penurunan transportasi O2 ke otak, sehingga terjadi penurunan kesadaran.
4)      Ensefalopati
Terjadi akibat kerusakan fungsi hati di dalam menyaring toksin di dalam darah. Racun-racun tidak dibuang karena fungsi hati terganggu. Dan suatu kelainan dimana fungsi otak mengalami kemunduran akibat zat-zat racun di dalam darah, yang dalam keadaan normal dibuang oleh hati.

Kapan Harus ke Dokter ???

Saat nyeri perut, muntah darah atau saat melihat tinja berwarna gelap atau hitam, segera periksakan diri ke dokter.
Perdarahan yang banyak pada saluran pencernaan dapat membuat penderitanya mengalami yang syok ditunjukkan dengan:
  • Pusing
  • Berkunang-kunang
  • Keringat dingin
  • Urine menjadi sedikit
  • Jantung berdebar
  • Sesak napas
  • Tidak sadarkan diri.
Kondisi tersebut termasuk kondisi gawat darurat. Penderita perlu mendapatkan pertolongan medis secepatnya.



No comments:

Post a Comment