A. Pengertian
Gastritis
adalah proses inflmasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa gaster yang sering
diakibatkan oleh diet sembrono (smehzer 2001).
Gastritis
adalah suatu keadaan peradangan atau peradangan mukosa lambung yang dapat
bersifat akut, kronis, difus atau local. (patofisiolgi, Sylvia A prince hal
422). Gastritis merupakan proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa
lambung. Gambaran klinis yang ditemukan berupa dyspepsia/indegesti. Jadi
gastritis merupakan suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan
kerusakan erosi. Gastritis di bagi 2 yaitu
a. Gastritis
akut
Salah
satu bentuk gastritis akut yang sering dijumpai di klinik ialah gastritis akut
erosive. Gastritis akut erosive adalah suatu pandangan mukosa lambung yang akut
dengan kerusakan yang terjadi tidak lebih dahulu daripada mukosa muskularis.
b. Gastritis
Kronis
Gastritis
kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun
(soeparman, 1999 hal : 101). Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian
permukaan mukosa lambung yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus
lambung jinak maupun ganas atau oleh bakteri helicobacteri pylori (brunner dan
suddart)
Klasifikasi
gastritis kronis berdasarkan :
1.
Gambaran
Hispatology
·
Gastritis
Kronik Supercial
·
Gastritis
kronik atopik
·
Atrofi
lambung
·
Metaplasia
intestinal
·
Perubahan
histology kelenjar mukosa lambung kelenjar-kelenjar mukosa usus halus yang
mengandung sel goblet.
2.
Distribusi
anatomi
Gastritis
kronis korpus (gastritis tipe A) sering dihubungkan dengan proses autoimun dan
berlanjut menjadi anemia pernisiosa karena terjadi gangguan absorpsi vitamin
B12 dimana gangguan absorpsi tersebut disebabkan oleh kerusakan sel parietal
yang menyebabkan sekresi asam lambung menurun.
Gastritis
kronik paling sering dijumpai dan berhubungan dengan kuman Helicobacter pylon.
B. Etiologi
Penyebab
dari gastritis dapat disebabkan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut:
·
Gastritis Akut
Penyebabnya
dalah obat analgetik, anti injflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis
rendah) sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung. Bahan kimia misalnya :
Usol, alcohol, merokok, kafein, lada, steroid dan digitalis. Gastritis juga
dapat disebabkan oleh gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung seperti trauma,
luka bakar dan sepsis (mansjoer, Arif, 1999 hd: 492)
·
Gastritis Kronik
Penyebab
dan pathogenesis pada umumnya belum diketahui. Gastritis ini merupakan kejadian
biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol dan merokok penyebab
lain adalah.
· Diet yang sembrono, makan terlalu banyak dan makan
yang terlalu cepat dan makan-makanan yang terlalu berbumbu atau mengandung
mikroorganisme faktur psikologi stress baik primer maupun sekunder dapat
merangsang peningkatan asam gerakan peristaltic lambung.
C. MANIFESTASI
KLINIS
a. Gastritis
akut erosive
Gastritis
akut erosive sangat bervariasi, mulai dari yang sangat ringan asimtomatik
sampai yang sangat berat yang dapat membawa kematian. Pada kasus yang sangat
berat, gejala yang sangat mencolok adalah :
1.
Hematemesis
dan melena yang dapat berlangsung sangat berat sampai terjadi renjatan karena
kehilangan darah.
2.
Pada
sebagian besar kasus gejalanya amat ringan bahkan asimtomatic keluhan - keluhan
itu misalnya nyeri timbul pada ulu hati, biasanya ringan dan tidak dapat
ditunjuk dengan tepat lokasinya
3.
Kadang-kadang
disertai dengan mual muntah
4.
Perdarahan
saluran cerna sering merupakan satu-satunya gejala
5.
Pada
kasus yang amat ringan perdarahan bermanifestasi sebagai darah samar pada tinja
dan secara fisik akan dijumpai tanda-tanda anemia defisiensi dengan etiologi
yang tidak jelas
6.
Pada
pemeriksaan fisik biasanya tidak ditemukan kelainan kecuali mereka yang
mengalami perdarahan yang hebat sehingga menimbulkan tandadan gejala gangguan
hemodinamik yang nyala seperti hipertensi, pucat, keringat dingin, takikardi
sampai gangguan kesadaran.
b. Gastritis
akut erosive
1.
Bervariasi
dan tidak menentu
2.
Perasaan
penuh, anoreksia
3.
Distress
epigastrk yang tidak nyata
4.
Cepat
kenyang
D. PATOFISIOLOGI
Perangsangan
sel vagus yang berlebihan selama stress psikologis dapat menyebabkan pelepasan
atau sekresi sastra yang menyebabkan dari nukleus motoric dorsalis nervus vagus,
setelah melewati nervus vagus menuju dinding lambung pada sistem saraf enterik,
kemudian kelenjar-kelenjar gaster. Atau getah lambung, sehingga mukosa dalam
antrian lambung mensekresikan hormone gastrum dan merangsang sel-sel parietal
yang nantinya produksi asam hidroklorinnya berlebihan sehingga terjadi iritasi
pada mukosa lambung (guyton,1997) obat-obatan, alkohol, garam empedu, atau
enzim pankreas dapat merusak mukosa lambung dan memungkinkan difusi kembali
asam dan pepsin ke dalam jaringan lambung. Maka terjadi iritasi dan peradangan
pada mukosa lambung dan nekrosis yang dapat mengakibatkan perforasi dinding
lambung dan perdarahan dan peritonitis (long,1996:196)
Asam
hidroklorida diskresi secara kontinyu sehingga sekresi meningkat karena
mekanisme neurogenic dan hormokal yang dimulai oleh rangsangan lambung, jika
asam lambung atau hidroklorida tidak dinetralisir atau mukosa lambung.
Pada
fase awal peradangan mukosa lambung akan merangsang ujung syaraf yang terpajan
yaitu syaraf hipotalamus untuk mengeluarkan asam lambung kontak antara lesi dan
asam juga mekanisme reflek lokal yang dimulai dengan kontraksi otot halus
sekitarnya. Dan akhirnya terjadi nyeri yang biasanya dikeluhkan dengan adanya
nyeri tertusuk, terbakar di epigastrum lengan dan punggung dimasukan minuman
yang mengandung kafein stimulant sistem saraf pusat parasimpatis dapat
meningkat aktivitas otot lambung dan sekresi pepsin. Selain itu nikotin juga
dapat mengurangi sekresi bikardonal pancreas, karena menghambat netralisasi
asam lambung dalam duo denum yang lama-kelamaan dapat menimbulkan mual dan
muntah.
Peradangan
akan menyebabkan terjadinya hiperemis atau peningkatan vaskularisasi, sehingga
mukosa lambung berwarna merah dan menebal yang Yang lama kelamaan menyebabkan
atropi gaster dan mempis, yang dapat berdampak pada gangguan sel chief dan sel
parietal, sel parietal ini berfungsi untuk mensekresikan faktor intrinsic tidak
mampu untuk menyerap vitamin B12 dalam makanan, dan akan terjadi anemia
permelosa (horbo, 2000)
E. PATHWAY
F. PENATALAKSANAAN
-
Faktur
utama adalah dengan menghilangkan etiologinya
-
Diet
lambung dengan porsi kecil tapi sering
-
Berikan
antasida
-
Bila
rasa nyeri tidak hilang dengan antasida berikan oksitosis tablet, 15 menit
sebelum makan
-
Berikan
obat anti kolinergik bila sekresi asam berlebihan
G. KOMPLIKASI
1. Gastritis
Akut
Terdapat
perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematemesis dan melena,
dapat berakhir sebagai syok nemoragik, khusus untuk perdarahan SCBA perlu
dibedakan dengan tukak peptic. Gambaran klinis yang diperlihatkan hamper sama,
namun pada tukak peptic penyebab utamanya adalah infeksi helicobakteri pilori
sebesar 100% pada tukak lambung. Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan
endoskopi
2. Gastritis
Kronik
Perdarahan
saluran cerna bagian atas, ulkus, periforasi, dan anemia karena gangguan
absobrsi vitamin B/2 (Mansjoer Arier M,dkk 2001).