Sunday, June 21, 2020

LAPORAN PENDAHULUAN GASTRITIS





A.    Pengertian
Gastritis adalah proses inflmasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa gaster yang sering diakibatkan oleh diet sembrono (smehzer 2001).
Gastritis adalah suatu keadaan peradangan atau peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau local. (patofisiolgi, Sylvia A prince hal 422). Gastritis merupakan proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung. Gambaran klinis yang ditemukan berupa dyspepsia/indegesti. Jadi gastritis merupakan suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan erosi. Gastritis di bagi 2 yaitu
a.      Gastritis akut
Salah satu bentuk gastritis akut yang sering dijumpai di klinik ialah gastritis akut erosive. Gastritis akut erosive adalah suatu pandangan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan yang terjadi tidak lebih dahulu daripada mukosa muskularis.
b.      Gastritis Kronis
Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun (soeparman, 1999 hal : 101). Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau oleh bakteri helicobacteri pylori (brunner dan suddart)
Klasifikasi gastritis kronis berdasarkan :
1.      Gambaran Hispatology
·         Gastritis Kronik Supercial
·         Gastritis kronik atopik
·         Atrofi lambung
·         Metaplasia intestinal
·         Perubahan histology kelenjar mukosa lambung kelenjar-kelenjar mukosa usus halus yang mengandung sel goblet.
2.      Distribusi anatomi
Gastritis kronis korpus (gastritis tipe A) sering dihubungkan dengan proses autoimun dan berlanjut menjadi anemia pernisiosa karena terjadi gangguan absorpsi vitamin B12 dimana gangguan absorpsi tersebut disebabkan oleh kerusakan sel parietal yang menyebabkan sekresi asam lambung menurun.
Gastritis kronik paling sering dijumpai dan berhubungan dengan kuman Helicobacter pylon.
B.    Etiologi
Penyebab dari gastritis dapat disebabkan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut:
·         Gastritis Akut
Penyebabnya dalah obat analgetik, anti injflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis rendah) sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung. Bahan kimia misalnya : Usol, alcohol, merokok, kafein, lada, steroid dan digitalis. Gastritis juga dapat disebabkan oleh gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung seperti trauma, luka bakar dan sepsis (mansjoer, Arif, 1999 hd: 492)
·         Gastritis Kronik
Penyebab dan pathogenesis pada umumnya belum diketahui. Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol dan merokok penyebab lain adalah.
·    Diet yang sembrono, makan terlalu banyak dan makan yang terlalu cepat dan makan-makanan yang terlalu berbumbu atau mengandung mikroorganisme faktur psikologi stress baik primer maupun sekunder dapat merangsang peningkatan asam gerakan peristaltic lambung.

C.     MANIFESTASI KLINIS
a.      Gastritis akut erosive
Gastritis akut erosive sangat bervariasi, mulai dari yang sangat ringan asimtomatik sampai yang sangat berat yang dapat membawa kematian. Pada kasus yang sangat berat, gejala yang sangat mencolok adalah :
1.      Hematemesis dan melena yang dapat berlangsung sangat berat sampai terjadi renjatan karena kehilangan darah.
2.      Pada sebagian besar kasus gejalanya amat ringan bahkan asimtomatic keluhan - keluhan itu misalnya nyeri timbul pada ulu hati, biasanya ringan dan tidak dapat ditunjuk dengan tepat lokasinya
3.      Kadang-kadang disertai dengan mual muntah
4.      Perdarahan saluran cerna sering merupakan satu-satunya gejala
5.      Pada kasus yang amat ringan perdarahan bermanifestasi sebagai darah samar pada tinja dan secara fisik akan dijumpai tanda-tanda anemia defisiensi dengan etiologi yang tidak jelas
6.      Pada pemeriksaan fisik biasanya tidak ditemukan kelainan kecuali mereka yang mengalami perdarahan yang hebat sehingga menimbulkan tandadan gejala gangguan hemodinamik yang nyala seperti hipertensi, pucat, keringat dingin, takikardi sampai gangguan kesadaran. 

b.      Gastritis akut erosive
1.      Bervariasi dan tidak menentu
2.      Perasaan penuh, anoreksia
3.      Distress epigastrk yang tidak nyata
4.      Cepat kenyang

D.    PATOFISIOLOGI
Perangsangan sel vagus yang berlebihan selama stress psikologis dapat menyebabkan pelepasan atau sekresi sastra yang menyebabkan dari nukleus motoric dorsalis nervus vagus, setelah melewati nervus vagus menuju dinding lambung pada sistem saraf enterik, kemudian kelenjar-kelenjar gaster. Atau getah lambung, sehingga mukosa dalam antrian lambung mensekresikan hormone gastrum dan merangsang sel-sel parietal yang nantinya produksi asam hidroklorinnya berlebihan sehingga terjadi iritasi pada mukosa lambung (guyton,1997) obat-obatan, alkohol, garam empedu, atau enzim pankreas dapat merusak mukosa lambung dan memungkinkan difusi kembali asam dan pepsin ke dalam jaringan lambung. Maka terjadi iritasi dan peradangan pada mukosa lambung dan nekrosis yang dapat mengakibatkan perforasi dinding lambung dan perdarahan dan peritonitis (long,1996:196)
Asam hidroklorida diskresi secara kontinyu sehingga sekresi meningkat karena mekanisme neurogenic dan hormokal yang dimulai oleh rangsangan lambung, jika asam lambung atau hidroklorida tidak dinetralisir atau mukosa lambung.
Pada fase awal peradangan mukosa lambung akan merangsang ujung syaraf yang terpajan yaitu syaraf hipotalamus untuk mengeluarkan asam lambung kontak antara lesi dan asam juga mekanisme reflek lokal yang dimulai dengan kontraksi otot halus sekitarnya. Dan akhirnya terjadi nyeri yang biasanya dikeluhkan dengan adanya nyeri tertusuk, terbakar di epigastrum lengan dan punggung dimasukan minuman yang mengandung kafein stimulant sistem saraf pusat parasimpatis dapat meningkat aktivitas otot lambung dan sekresi pepsin. Selain itu nikotin juga dapat mengurangi sekresi bikardonal pancreas, karena menghambat netralisasi asam lambung dalam duo denum yang lama-kelamaan dapat menimbulkan mual dan muntah.
Peradangan akan menyebabkan terjadinya hiperemis atau peningkatan vaskularisasi, sehingga mukosa lambung berwarna merah dan menebal yang Yang lama kelamaan menyebabkan atropi gaster dan mempis, yang dapat berdampak pada gangguan sel chief dan sel parietal, sel parietal ini berfungsi untuk mensekresikan faktor intrinsic tidak mampu untuk menyerap vitamin B12 dalam makanan, dan akan terjadi anemia permelosa (horbo, 2000)

E.    PATHWAY
F.    PENATALAKSANAAN
-          Faktur utama adalah dengan menghilangkan etiologinya
-          Diet lambung dengan porsi kecil tapi sering
-          Berikan antasida
-          Bila rasa nyeri tidak hilang dengan antasida berikan oksitosis tablet, 15 menit sebelum makan
-          Berikan obat anti kolinergik bila sekresi asam berlebihan

G.     KOMPLIKASI
1.      Gastritis Akut
Terdapat perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syok nemoragik, khusus untuk perdarahan SCBA perlu dibedakan dengan tukak peptic. Gambaran klinis yang diperlihatkan hamper sama, namun pada tukak peptic penyebab utamanya adalah infeksi helicobakteri pilori sebesar 100% pada tukak lambung. Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan endoskopi
2.      Gastritis Kronik
Perdarahan saluran cerna bagian atas, ulkus, periforasi, dan anemia karena gangguan absobrsi vitamin B/2 (Mansjoer Arier M,dkk 2001).

No comments:

Post a Comment