Pengertian anemia dan
gejalanya
Anemia adalah suatu keadaan di mana jumlah eritrosit dan
hemoglobin menurun sehingga kemampuan darah untuk mengangkut oksigen berkurang.
Tanda-tanda dari anemia adalah:
1.
jumlah eritrosit kurang dari
normal
2.
konsentrasi hemoglobin kurang dari
normal
3.
nilai hematokrit kurang dari
normal.
Decie
dan Lewis menggolongkan keadaan normal dari hemoglobin darah tepi dalam
beberapa golongan, antara lain: 12
1.
laki-laki dewasa 13,5
- 18,0 g /100 ml
2.
wanita dewasa 11,5
– 16,5 g/100 ml
3.
janin cukup bulan 13,6
– 19,6 g/100 ml
4.
anak-anak, 3 bulan
9,5 – 12,5 g/ 100 ml
5.
anak-anak, 1 tahun 11,0
– 13,0 g/100 ml
6.
anak-anak, 10 – 12 tahun 11,5 –
14,8 g/100 ml
Penyebab
anemia digolongkan dalam tiga kategori umum, yaitu produksi sel darah merah
yang kurang, kehilangan darah dan kecepatan destruksi sel darah merah yang
lebih cepat daripada pembentukannya oleh sumsum tulang.
Sebagian besar penderita anemia tampak lemah dan cepat
lelah setelah melakukan aktivitas ringan. Penderita juga terlihat pucat, hal
ini dapat jelas terlihat pada pemeriksaan daerah mukosa. Kedua hal ini terjadi
karena pengurangan pengangkutan oksigen ke jaringan yang disebabkan rendahnya
kadar hemoglobin dan penurunan volume darah.
Kompensasi dari keadaan ini dapat
berupa peningkatan cardiac output, kecepatan pernapasan yang meningkat, dan
peningkatan afinitas oksigen dari hemoglobin. Pasien juga
sering mengeluh sakit kepala, palpitasi, vertigo, tekanan darah yang rendah, kadang terjadi edema dan murmur sistolik.
sering mengeluh sakit kepala, palpitasi, vertigo, tekanan darah yang rendah, kadang terjadi edema dan murmur sistolik.
Klasifikasi
Anemia
1.
Berdasarkan morfologinya:
A.
Anemia mikrositik hipokromik,
contohnya:
§ Anemia defisiensi besi
§ Thalasemia
§ Anemia sideroblastik
B.
Anemia normokromik normositik,
contohnya:
§ Anemia perdarahan akut
§ Anemia aplastik
§ Anemia pada penderita penyakit kronik
§ Anemia hemolitik
§ Anemia pada gagal ginjal
§ Anemia pada kelainan endokrin
C.
Anemia mikrositik, contohnya:
§ Anemia megaloblastik: defisiensi vitamin B12, defisiensi folat,
malabsorpsi, gangguan karena obat.
§ Anemia makrositik nonmegaloblastik: hemolitik, penyakit hati, post
splenctomi, mixudema.
2. Berdasarkan
patogenesis:
A.
Anemia hemolitik
B.
Anemia defisiensi besi
C.
Anemia post hemoragik
D.
Anemia defisiensi vitamin B12
E.
Anemia aplastik
3. Berdasarkan
etiologinya:
A.
Kehilangan darah:
§ Akut
§ Kronik
B.
Hemolisis/ destruksi eritrosit
yang berlebihan:
§ Faktor ekstra korpuskuler: Antibodi, infeksi (malaria), obat.
§ Intrakorpuskuler:
1)
Herediter: Kelainan membran,
enzim, hemoglobinopati.
2)
Akuisita: PNH, keracunan Pb
C. Gangguan produksi eritrosit:
§ Defisiensi substansi esensial : defisiensi Fe, folat, Vitamin B12.
§ Defisiensi eritroblast : Anemia aplastik (atrofi sumsum tulang), pure
red cell anemia
§ Infiltrasi sumsum tulang : leukimia, limfoma, multiple myeloma,
karsinoma, sarkoma, mielofibrosis
§ Kelainan endokrin : mixedema, Addison's desease, insufisiensi
hipofisis, hipertiroidisme
§ Penyakit ginjal kronik, sirosis hati
Pengobatan anemia
secara rasional pada hakekatnya adalah pengobatan terhadap etiologi dari
penyakit dasarnya, maka diperlukan pengetahuan yang cukup dari mekanisme anemia
tersebut. Akan tetapi kita telah mengetahui pula pada banyak etiologi anemia
merupakan penyakit yang sulit atau bahkan tidak dapat diobati secara cepat dan
mudah. Oleh karena itu, untuk penyelamatan jiwa pasien maka kita harus
memberikan pengobatan atau tindakan terhadap keadaan kadar hemoglobin yang terlalu
rendah yang mengancam jiwa 11.
Pertama-tama setelah
kita menemukan adanya anemia tersebut harus segera kita atasi, dengan tidak
memperhatikan dahulu etiologi anemianya hal ini mengingat keadaan-keadaan
sebagai berikut:
§ Untuk mencapai diagnosa etiologis sering memerlukan waktu agak lama
§ Sering etiologi anemia merupakan penyakit yang sukar bahkan tidak dapat
diobati.
Untuk maksud ini maka
diberikan transfusi darah atau dengan komponen darah. Kapan kita melakukan
transfusi darah?
§ Pasien yang harus segera dilakukan operasi dimana didapatkan kadar
hemoglobin kurang dari 10 g %
§ Pasien yang masih menunjukkan perdarahan secara aktif
§ Telah ditentukan bahwa kita tidak mempunyai terapi spesifik terhadap
anemianya
§ Pasien yang sedang dapat terapi supresi terhadap sumsum tulang (sedang
dapat kemoterapi)
§ Bila terdapat tanda-tanda gangguan dalam transport oksigen (gangguan
sistem kardiovaskuler atau respirasi)
§ Bila ada tanda-tanda yan menunjukkan adanya kebutuhan oksigen yang
meningkat. Pada PNH (Paroxymal Nocturnal Hemoglobin Urine) diberikan transfusi
dengan washed red cell 11.