1.
Pengertian
Diabetes Melitus
adalah sekelompok kelainan heterogen
yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hyperglikemia
(Smeltzer S,Bare B,2001)
Diabetes Melitus
tipe II merupakan tipe diabetes yang paling banyak ditemukan (lebih dari 90 %),
juga sering disebut diabetes yang dimulai pada masa dewasa, dikenal sebagai
NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus). Tanpa intervensi yang efektif,
kekerapan diabetes melitus tipe II akan meningkat disebabkan oleh berbagai
sebab hal misalnya bertambahnya usia harapan hidup, berkurangnya gerak dan pola
makan tidak sehat.
2.
Etiologi
Pola hidup dan
makan sekarang ini disinyalir menjadi pemicu timbulnya Diabetes Melitus,
berikut ini beberapa penyebab diabetes melitus (Mistra,2004)
-
Diabetes
melitus merupakan penyakit degeneratif yang disebabkan oleh perubahan gaya
hidup tidak sehat, lingkungan, dan usia.
-
Pola makan
yang beruba kearah makanan cepat saji (instant) yang memiliki gengsi dan lemak
tinggi dibandingkan makanan alamiah.
-
Perokok
-
Adanya
riwayat keluarga yang terkena diabetes melitus (turunan)
-
Stress
menghadapi hidup atau persoalan lain
-
Kegemukan
3.
Patofisilogi
Pada diabetes
melitus tipe 2 jumlah insulin normal, malah mungkin lebih banyak tetapi jumlah
reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang. Reseptor insulin
ini dapat
diibaratkan sebagai lubang kunci yang kurang sehingga meskipun anak kunci (insulin) banyak tetapi karena lubang kuncinya (reseptor) kurang, maka glukosa yang masuk kedalam sel akan sedikit, sehingga sel akan kekurangan bahan bakar (glukosa) dan glukosa di dalam pembuluh darah meningkat. Dengan demikian keadaan ini sama dengan pada diabetes melitus tipe I. perbedaan adalah diabetes melitus tipe 2 disamping kadar glukosa tinggi, juga kadar insulin tinggi atau normal. Keadaan ini disebut resistensi insulin (Soegondo S. dkk, 2004)
diibaratkan sebagai lubang kunci yang kurang sehingga meskipun anak kunci (insulin) banyak tetapi karena lubang kuncinya (reseptor) kurang, maka glukosa yang masuk kedalam sel akan sedikit, sehingga sel akan kekurangan bahan bakar (glukosa) dan glukosa di dalam pembuluh darah meningkat. Dengan demikian keadaan ini sama dengan pada diabetes melitus tipe I. perbedaan adalah diabetes melitus tipe 2 disamping kadar glukosa tinggi, juga kadar insulin tinggi atau normal. Keadaan ini disebut resistensi insulin (Soegondo S. dkk, 2004)
4.
Tanda dan Gejala
Gejala klasik
penyakit diabetes melitus, dikenal dengan istilah trio-P, yaitu:
a. Poliuria (banyak kencing).
b. Polidipsi (banyak minum).
c. Polipagia (banyak makan).
Gejala-gejala yang biasa tampak
pada penderita diabetes melitus adalah sebagai berikut:
a. Adanya perasaan haus yang terus menerus.
b. Sering buang air kecil (kencing) dan jumlah
yang banyak.
c. Timbul rasa letih yang tidak dapat dijelaskan
sebabnya.
d. Timbulnya rasa gatal dan peradangan kulit yang
menahun.
5.Komplikasi
Diabetes Mellitus
Komplikasi yang mungkin terjadi pada saat
terkena diabetes melitus:
a. Gangguan atau kerusakan jantung
b. Gangguan saraf otot yang menyebabkan stroke
c. Gangguan kelamin, impotensi, atau disfungsi
ereksi
d. Gangguan atau kerusakan paru-paru (TBC)
e. Gangguan atau kerusakan saraf tepi pada bagian
tubuh sehingga sering kesemutan atau pegal-pegal.
f. Gangguan atau kerusakan ginjal yang bisa
berakhir dengan gagal ginjal.
g. Gangguan atau kerusakan mata seperti katarak
atau kebutaan total (retinopati).
h. Ganggren atau luka terus membusuk dan kadang
berujung pada vonis amputasi.
6.Terapi Diabetes Melitus
Terapi terbaru bagi penatalaksanaan diabetes
mellitus dibagi menjadi:
1. Terapi primer
Terapi primer terdiri atas diet diabetes mellitus, latihan fisik/ olah
raga dan penyuluhan kesehatan.
2. Terapi sekunder
Terapi sekunder
terdiri atas obat antidiabetika dan cangkok pangkreas